Wednesday, March 21, 2012

Bijaklah Menghadapi Orang Tua


Setelah melihat sebuah acara reality show di televisi, perihal orang tua yang sudah renta dengan kondisi penglihatan yang sudah kabur, pergi meninggalkan rumah anaknya dan memilih tinggal di sebuah makam karena merasa "diusir" oleh menantu, saya jadi merenung, terlepas apakah acara tersebuat hanya sebuah rekayasa ataupun bukan, kondisi ini memang ada disekeliling kita, saya jadi membayangkan jika suatu saat kondisi serupa menimpa kepada diri saya sendiri, alangkah sedih dan mirisnya.


Menjadi tua adalah kodrat yang tidak bisa di tolak dan di tawar-tawar, semua manusia yang di berikan umur yang panjang oleh sang Pencipta, pasti akan mengalaminya, dalam  agama Islam biasa disebut sebagai sunatullah. Sadar ataupun tidak semua manusia akan mencapai fase tersebut, lambat laun namun pasti, tentu jika diberikan umur yang panjang.

Berbahagialah ketika orang tua mencapai masa-masa akhir tuanya berada di lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh cinta serta kasih sayang.  Karena ia bisa menikmati masa-masa tuanya dengan bahagia, hati yang tenang dan bisa lebih mendekatkan diri dengan memperbanyak ibadah kepada yang Maha Kuasa.

Namun jika kondisi sebaliknya yang terjadi, maka jangankan untuk mendekatkan diri, mencari sesuap nasi untuk mempertahankan hidup pun mungkin ia harus menunggu belas kasihan dari orang lain. Sehingga fenomena seperti yang terjadi dalam reality show diatas itu benar-benar nyata dan ada di sekeliling kita. Cobalah ketika berada di jalan raya, pasti pernah terlihat orang tua yang meminta-minta, mengais-ngais  sampah dan tidur di emperan pertokoan.

Miris, sekali lagi jika membayangkan kondisi serupa menimpa kepada diri saya. Ada kata-kata bijak yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan hari ini, maka akan menui hasilnya kelak,  jika pada masa muda sering berbuat baik kepada keluarga maupun orang lain niscaya kebaikan pula yang akan diterimanya di masa-masa tua. Ketika melihat orang yang sudah tua menjadi peminta-minta atau gelandangan, saya jadi bertanya sendiri, kesalahan apa yang pernah dibuatnya sehingga sang anak tega untuk menelantarkannya?.

Merawat orang tua kenyataanya memang tidaklah mudah, bukan perihal materi yang sering menjadi masalah, karena secara fisik orang tua tidak membutuhkan barang-barang yang wah, makan pun sudah jauh porsi yang dibutuhkan. Namun yang sering kali tidak disadari oleh seorang anak adalah orang tua memiliki perasaan yang sangat sensitif, sehingga kata-kata yang sedikit menyakiti pun sudah menyinggung perasaannya. Ada juga orang tua yang di masa mudanya terbiasa bekerja keras tanpa kenal lelah, sehingga sampai ia tua pun tetap ingin melakukan hal-hal yang menurutnya sanggup untuk dikerjakan, walaupun kita sudah melarangnya.

Bersikap bijak itulah yang terbaik untuk menghadapi orang tua,  tidak ada agama apapun di muka bumi ini yang mengajarkan untuk menyia-nyiakan orang tua. Bersikap sabar, berhati-hati dengan menjaga perkataan dan perbuatan ketika menghadapi orang tua serta membahagiakan mereka tentu akan membuat hidup orang tua lebih tenang sampai saat akhir hidupnya tiba.

Catatan ini untuk renungan diri sendiri...

gambar: www.beritaunik.net




 


No comments:

Post a Comment