Tuesday, February 12, 2013

Modus Baru Penipuan, Mengaku Pegawai Maskapai Penerbangan





Minggu lalu, karena ada kepeluan tugas kantor, pimpinan saya meminta dicarikan tiket pesawat  pulang pergi dari daerah ke Jakarta. Saya pun memesan tiket Maskapai Penerbangan Garuda di travel yang sudah menjadi langanan saya. Proses pemesanan tiket seperti pemesanan biasa,  booking tanggal,  jam dan harga,  setelah fix lalu diisued dan seperti biasa,  saya membayar uang tiket melalui pembayaran online dan pihak travel pun mengirimkan melalui e-mail, tiket yang saya pesan tersebut.

Sampailah pada malam sebelum keberangkatan, pimpinan menghubungi saya, karena beliau di telepon oleh orang yang mengaku  dari pihak Garuda dengan nomor 021-57907xxx dan menginformasikan bahwa penerbangan beliau esok hari on schedule, tetapi si penelpon meminta agar pimpinan saya esok sebelum keberangkatan membayar sejumlah  uang seperti yang tertera di dalam tiket di loket Garuda yang ada di bandara, dengan alasan pihak travel belum membayar tiket yang sudah dipegangnya.

Beruntung pimpinan saya tersebut menghubungi saya, karena beliau memang tidak tau menau mengenai pembayaran tiketnya. Lalu saya pun menghubungi call center Garuda dan menanyakan perihal yang saya sebutkan diatas. Saya memastikan kepada petugas Garuda apakah tiket yang sudah saya beli on schedule dan belum dibayar oleh pihak travel. Setelah diminta menyebutkan kode booking dan nama penumpang serta tanggal keberangkatan, petugas Garuda memberitahukan bahwa tiket yang saya beli tersebut sudah open, artinya siap untuk dipakai.

Kemudian saya menanyakan perihal permintaan oknum yang mengaku dari pihak Garuda untuk membayar lagi tiket yang saya beli tersebut dan menegaskan apakah ini penipuan. Namun petugas Garuda tidak tegas mengatakan bahwa itu penipuan hanya menekankan  bahwa tiket yang saya beli sudah open dan siap untuk digunakan.

Setelah menghubungi call center Garuda yang pun memberitahu pimpinan saya, bahwa kemungkinan orang yang mengaku-ngaku petugas Garuda adalah pelaku penipuan, saya menyarankan kepada beliau untuk tidak mengindahkan permintaan tersebut dan esok hari langsung check in di bandara tidak perlu ke loket terlebih dahulu. Esoknya pimpinan saya mengikuti saran saya dan beliau pun tidak mengalami masalah dengan tiket penerbanganya.

Pasca kejadian itu saya baru yakin bahwa ini adalah model penipuan baru, dengan mengaku-ngaku sebagai pegawai pihak maskapai penerbangan, si penipu mencoba meminta uang kepada calon korban  dengan alasan pihak travel  belum membayar tiket yang akan digunakan. Sebenarnya bagi yang terbiasa melakukan perjalan keluar kota dengan menggunakan pesawat,  pasti akan tahu bahwa hal ini adalah penipuan, karena semua maskapai penerbangan hanya akan memberikan calon penumpangnya tiket pesawat jika  kita telah membayarnya.

Menjadi pertanyaan adalah mengapa si penipu bisa mengetahui jadwal penerbangan dan nomor telepon si calon korban, padahal menurut saya data yang kita berikan harusnya bersifat rahasia, tidak boleh diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan. Apakah ada oknum pegawai nakal maskapai  penerbangan tersebut?, hanya pihak maskapailah yang tahu. Sangat kecil kemungkinanya  jika si penipu adalah oknum pegawai travel, karena ketika si calon korban diminta untuk membayar lagi pasti akan menolak dan mengatakan bahwa ia telah membayar tiket yang ia beli tersebut.

Jika memang ada oknum pegawai Garuda yang nakal dan berusaha menipu pelanggannya, tentu hal ini sangat disayangkan, mengingat Garuda adalah maskapai penerbangan yang selama ini dikenal memiliki pelayanan terbaik di negara ini. Itulah sekelumit pengalaman yang saya alami, semoga menjadi perhatian pihak terkait, dan membuat kita berhati-hati jika mendapati modus penipun seperti ini.

Wassalam.


gambar : http://moduspenipuan.com













No comments:

Post a Comment