gambar: http://kantongkuu.blogspot.com |
Sebagai gerbang menuju pulau Sumatera, terminal pelabuhan Merak Banten hampir tiap hari dipenuhi oleh penumpang yang hendak menyeberang menggunakan kapal laut menuju kota-kota di pulau Sumatera, seperti Tanjung Karang, Palembang, Medan dan kota lainya atau penumpang dengan tujuan arah sebaliknya di pulau Jawa. Suasana akan terasa lebih ramai lagi dihari-hari akhir pekan dan musim liburan. Seiring dengan keramaian tersebut, ancaman tindak kejahatan mengintai para calon penumpang.
Salah satu tindak kejahatan yang sering terjadi adalah penipuan dan pemerasan oleh calo-calo penumpang bis dan travel di bawah jalan layang menuju pintu pelabuhan Merak. Modus yang sering dilakukan, ketika penumpang turun dari bis antar kota di terminal palabuhan Merak, para calo yang biasanya bergerombol tersebut langsung menawari calon mangsannya (biasanya penumpang yang terlihat lugu atau berasal dari kampung bahkan ibu-ibu pun tidak luput dari sasaran), untuk melanjutkan perjalanan dengan bis atau travel yang sudah mereka hentikan atau memang biasa berhenti "ngetem" di bawah jalan layang menuju pelabuhan merak.
Tidak cukup dengan menawarkan saja, mereka juga sering menarik-narik dan langsung membawa barang bawaan penumpang menuju kendaraan yang mereka maksud, jika penumpang menolak. Bahkan mereka tidak perduli dengan kota tujuan calon penumpang, misalnya kota yang hendak dituju adalah kota A, tetap saja penumpang dipaksa naik ke bis/travel yang mereka tawarkan padahal bis tersebut menuju kota B. Jika penumpang berhasil mereka ajak sampai di kendaraan, lalu terjadilah proses tawar-menawar ongkos yang tarifnya sudah pasti diatas tarif sebenarnya.